Jika diibaratkan sebuah lahan anak kita adalah lahan kosong yang dapat ditanami apa saja oleh orang tua. Orang tua dapat menananminya dengan bibit tanaman yang unggul, selalu memmupuknya, merawat dan hasilnya akan diperoleh buah yang unggul pula. Namun sebaliknya jika lahan itu kita biarkan gersang tanpa ditananmi dan dirawat maka kita juga tidak dapat memanen apa- apa.
Jika kita melihat kondisi umum yang terjadi di sekitar kita, kita sebagai orang tua hanya bisa mengelus dada dan prihatin. Anak- anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar sudah mulai mengenal film porno, merokok dan cara berpakaiannya pun mulai meniru idola mereka tanpa memperhatikan kesopanan. Kita tidak tahu itu terjadi karena kesalahan siapa, apa salah guru atau salah orang tua dalam mendidik. Sebelum terlanjur kita tidak usah mencari itu kesalahan siapa. Mari kita mulai dari diri kita sebagai orang tua dan mulailah mendidik anak dengan Akhlakul Karimah. Apa itu Akhlakul Karimah?
Akhlakul Karimah atau Akhlaq al Karimah atau disebut juga akhlak islamiyah adalah suatu sistem akhlak yang berpedoman kepada Al Qur'an dan Hadits. Dengan demikian kriteria baik dan buruknya suatu perbuatan tidak lepas dari garis Al Qur'an dan Hadits (Mulyadi, 1997:9). Akhlakul karimah selalu berhubungan dengan tingkah laku, budi pekerti yang baik.
Mulalah mendidik anak kita dengan cara:
1. Didik anak dengan iklas
Kata iklas mudah diucapkan namun sulit untuk kita laksanakan. Terkadang kita sering lalai saat kondisi tubuh terlalu penat dan letih karena banyaknya pekerjaan. saat anak banyak meminta ini dan itu yang terjadi adalah kita sering kehilangan kendali dan melayani anak dengan rasa terpaksa. Teori iklas yang akan kita laksanakan hilang terkalahkan oleh emosi.
Jika kita mendidik anak dengan iklas akan menciptakan sebuah mahnet yang kuat agar anak kita tersentuh hatinya dan menyadari bahwa orang tuanya menyayanginya. Seiring berjalanya waktu dan sedikit demi sedikit anak bisa mengerti keadaan orag tuanya. Dan kita akan menjadi lebih mudah menasehati dan mengarahkannya.
2. Lebih banyak beri teladan daripada perkataan
Anak- anak masa kini banyak yang kehilangan sosok atau figur yang dijadikan teladan hidupnya. Sebelum Anak- anak kita mengidolakan sosok artis luar negeri dan meniru gaya hidupnya yang kadang kurang pas jika disesuakan dengan norma- norma yang ada. Kita sebagai orang tua harus bisa menjadi sosok yang bisa diteladani dan ditiru anak kita. Mulailah dari hal kecil misalkan: dari perkataan yang halus, kebiasaan beribadah tepat waktu, berkata jujur. Secara tidak langsung kebiasaan- kebiasaan baik orang tua akan ditiru anaknya.
3. Biasakan anak untuk lebih sering mendengarkan siraman Qolbu
Hati nurani anak dapat diibaratkan batu, jika kita sering menetesinya dengan air lamakelamaan akan berlubang. Begitu juga dengan hati anak kita jika kita sering mendengarkan siraman qolbu hatinya akan menjadi lembut dan diisi dengan kelembutan hati.
4. Bentengi anak dengan ilmu agama yang kuat
Ilmu agama adalah benteng yang paling kuat untuk menghalau berbagai godaan yang tidak baik. Lingkungan anak kita memiliki pengaruh yang kuat dan biasanya pengaruh yang buruk akan lebih cepat ditiru. Semakin kuat ilmu agama yang dimili anak maka dia akan bisa membedakan mana yang baik dan buru
5. Serahkan dan pasrahkan anak kita kepada Allah
Yang harus dan terpenting dilakukan orang tua adalah selalu mendoakan anak dan memasrahkan anak kita kepada Allah swt. Karena yang menentukan dan memiliki kuasa akan mahlunya didunia adalah Allah swt. Doakan anak kita disetia kesempatan.
6. Bisikkan nasehat menjelang anak tidur
Sebelun anak tertidur lelap dia masih bisa mendengar nasehat yang kita berikan. Nasehat itu akan lebih diterima hati nuraninya.
No comments:
Post a Comment