Rusnanto adalah seorang saudagar kaya raya yang memiliki usaha yang maju. Dia memiliki usaha dibidan properti dan perkebunan. Hidupnya terlihat sanggat sempurna. Dia memili seorang isteri yang cantik dan tiga orang anak yang memiliki kehidupan yang sudah mapan. Kini semua penghasilan yang dia peroleh dari hasil berbisnisnya tinggal dinikmati bersama sang isteri. Orang- orang yang hidup di sekitarnya sampai merasa kagum atas keberhasilan Rusnanto.
Di sore ini Rusnanto bersama isteri sedang menikmati suasana sore yang cerah di halaman rumah mereka. Dan tiba- tiba Rusnanto merasakan sakit yang luar biasa di bagian jantung nya. Sontak sang isteri kaget dan bingung apa yang haris dia lakukan. Dia lalu memanggil salah satu asisten rumah tangganya dan membawa Rusnanto ke rumah sakit.
Semnggu berlalu namun sakit yang dirasakan Rusnanto tidak kunjung membaik. Kondisinya justru lebih buruk, dan dia minta dipindahkan ke rumah sakit ternama di luar negeri. Keluarga menuruti saja permintaan Rusnanto dan membawanya ke luar negeri. Di sana dia mendapatkan perawatan yang terbaik dan dengan biaya yang tidak murah. Sudah empat belas hari Rusnanto berda diluar negeri namun sakit yang dia rasakan juga belum membaik.
Sakit yang dia rasakan semakin menjadi, hingga membuat dia merasakan sebagai orang yang palin tidak beruntung di dunia dan menganggap tenaga medis yang menangganinya adalah tenaga medis yang tidak profesional. Dia selalu mengumpat dan mulai melupakan shalat. Sang isteri sangat sedih menyaksikan kondisi suami yang dia cintai. Dan keluarga sangat merasa prihatin melihat keadaan Rusnanto. Rusnanto yang dulu sangat gagah dan sehat sekarang tergolek tidak berdaya karena penyakitnya.
Merasa tidak ada perubahan dengan kondisi tubuhnya, Rusnanto meminta untuk dibawa kembali pulang. Dia menginginkan di bawa ke rumahsakit dekat tempat tinggalnya. Keluarga yang juga telah putus asa menurut saja dan membawanya pulang ke Indonesia.
Dia dipindahkan ke rumah sakit di kota tempat tinggalnya. Rusnanto muali bosan di dalam kamar, dia meminta isterinya untuk membwanya ke teras rumah sakit. Di sana dia menatap ke taman dengan pandangan kosong.Setiap sore dia meminta isterinya untuk mengajaknya ke teras rumah sakit. Hingga pada suatu sore sehabis waktu ashar ada seorang ibu yang menghampirinya. Rupanya sudah beberapa hari ini, ibu itu memperhatikan Rusnanto. Ibu itu bertanya" bapak sakit apa dan menngapa bapak tertihat putus apa?" Rusnanto menjawab: " aku adalah orang yang sangat tidak beruntung karena sudah satu bulan ini aku merasakan sakit yang luar biasa dan dokter yang katanya hebatpun tidak dapat mengobati penyakitku ini". Apakah bapak sudah memasrahkan semua itu pada kuasa Allah swt, karena dengan kuasa Nya lah segala penyakit bisa diangkat. Tanya ibu itu, dan sontak hati Rusmanto merasa sedih yang amat sangat. Dia justru lupa pada Allah dan tidak pernah minta pertolongan Nya sejak sakit itu menimpanya. Ibu itu kembali berkata jika bapak merasa orang yang paling tidak beruntung di dunia ini lalu bagaimana dengan anak saya Rifki yang baru berumur 17 tahun sudah menderita dan merasakan sakit kangker getah bening selama empat bulan terakhir. Dia sudah difonis dokter kalau umurnya tidak lama lagi, namun Rifki tidak pernah mengeluh pada saya ibunya. Dia tahu dan paham betul bagai mana perasaan saya, yang selama ini menemaninya di rumah sakit. Bahkan dia selalu terlihat tegar dimata saya.
Tiba- tiba ibu tersebut dipanggil salah seorang perawat bahwa kondisi Rifki menurun lagi, dan dengan bergegas dia pergi ke kamar anaknya. Tinggallah Rusnanto seorang diri. Badan Rusnanto mulai merasa capek dan ingin kembali ke kamar. Sesampainya di kamar dia meminta isterinya untuk mendampinginya berwudhu. Dia ingin sholat dan mohon ampun pada Allah karena sudah lalai.
Selesai shalat dan berdoa Rusnanto meminta sang isteri mengantarnya ke kamar Rifki di rawat. Dan betapa terkejutnya dia melihat anak remaja yang ada di hadapnya telah tidak bernyawa lagi. Allah telah mengambil Rifki kembali ke pangkuanNya. Rusnanto merasa menyesal tentang apa yang telah dia perbuat selama ini dan dia ingin bertobat. Kini Rusmanto mulai bisa menerima keadaan tubuhnya dan mulai merasa bahwa dia bukanlah orang yang paling tidak beruntung. Kini Rusmanto mulai kembali taat beribadah dan kondisi tubuhnya mulai membaik.
No comments:
Post a Comment